By : Triono Akhmad Munib
Setelah rezim orde baru pimpinan Soeharto runtuh, gerakan-gerakan sosial masyrakat mulai bermunculan dengan latar belakang demokrasi dan reformasi. Memang pada rezim orde baru, kebebasan sangat minim hampir tidak ada pintu kebebasan untuk mengeluarkan suatu pendapat, pikiran, ataupun membangun suatu gerakan sosial di masyarakat. Kebebasan itu bisa dirasakan apabila pendapat, pikiran dan suatu gerakan sosial tersebut selalu pro kepada pemerintah. Dan pendapat, pikiran yang kontra dan ingin mengkritik kinerja penerintah ditekan dan tidak diberi ruang untuk menuangkannya. Sehingga bisa kita rasakan berita-berita pada rezim orba selalu tentang yang baik terhadap kinerja pemerintah. Rezim orba tak segan-segan memberantas pihak yang kontra terhadap pemerintahan terlebih tak segan-segan menghilangkan nyawa seseorang atau gerakan sosial yang mengaraj mengkritik kinerja pemerintahan
Bak air bah di musim hujan, ketika pintu demokrasi dibuka lebar meledaklah uneg-uneg yang selama 32 tahun dipendam, yang tidak bisa dituangkan ke dalam media apapun. Mulai terkuaklah kejelakan kinerja pemerintah, muncul kritik-kritik tajam terhadap pemerintah, menjamurnya gerakan-gerakan sosial masyarakat yang membawa nama demokrasi dan reformasi,
Masyarakat berharap bahwa terbuka lebarnya pintu demokrasi bisa menjadikan pemerintahan yang lebih baik. Tetapi “apakah demokrasi tersebut menjanjikan pemerintahan yang lebih kondusif?”. Jawabannya adalah tidak, kita lihat sekarang gerakan mahasiswa, gerakan masyarakat yang anarki, bahkan hingga menewaskan nyawa seseorang, seperti yang dialami oleh ketua DPRD Sumut Abdul Azis. Di sini aparat keamanan pun juga tidak bisa berbuat banyak, karena mereka berkedok demokrasi, mereka mengeluarkan pendapat dilindungi oleh undang-undang
Bebeda dengan rezim orba. Kekuatan ada pada pemerintah dan presiden. Jika ada sekelompok masyarakat yang tidak senada dengan pemerintah habislah mereka. Memang cara ini cukup efektif untuk Indonesia yang di mana terdiri dari berbagai suku, ras dan agama serta wilayah yang berpulau-pulau sehingga untuk menyatukan nada sangat mudah. Dan rezim orba kekuasaan militer sangat berpengaruh sekali guna mentertibkan masyarakat anti pemerintahan
Hendaklah kita menyadari, tindakan anarkisme masyarakat yang terjadi saat ini merupakan suatu resiko demokrasi. Yang memberikan kebebasan untuk mengkritik segala kinerja pemerintahan dan tidak adanya kesenadaan antara pemerintahan dan masyarakat
No comments:
Post a Comment