Sunday 14 February 2010

Arah Politik Luar Negeri AS

By : Triono Akhmad Munib

Sudah 2 tahun Presiden AS terpilih, Barack Husein Obama memimpin Amerika. Sorotan publik pun serasa tak pernah berhenti untuk terus menyoroti kegiatannya. Menurut saya, itu merupakan hal yang wajar, karena dengan slogan "its' time to change" segenap masyarakat benar-benar berharap perubahan pada Amerika
Maklumlah, rakyat AS telah dibuat trauma dengan memilih Bush di masa sebelumnya. Mereka (rakyat AS) merasa bersalah kepada dunia khususnya ditujukan untuk Timur Tengah. Bahwa mereka telah memilih "President Evil".Oleh karenanya, rakyat berharap kepada Obama
Sesuai dengan judul di atas, saya memiliki pandangan terhadap arah kebijakan politik luar negeri AS dalam dekade ini. Menurut pandangan saya, arah kebijakan itu tak akan ada arah perubahan yang cukup signifikan. Obama seolah "got the trap". Obama seolah tak bisa leluasa bergerak untuk mencoba menentukan kebijakan yang lebih baik
Suatu contoh kasus, dalam masa kampanyenya Obama berniat untuk mengakhiri perang Afghanistan dan menarik pasukannya. Tapi nyatanya, Obama akan menambah sekitar 30.000 pasukan lagi. Perang Israel-Palestina, Amerika terus membiarkan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. AS seolah menjadi powerless saat dihadapkan kepada Israel. Itu tak lain adalah buah dari kebijakan Bush, yang terus memberikan prioritas kepada Yahudi (Israel) dalam negaranya sehingga membuat AS menjadi ketergantungan padanya. Saat ini dunia berbalik Israel = great power, AS = powerless
Itulah sedikit opini saya. Kiranya sulit untuk memisahkan antara kepentingab lobbi Yahudi dalam segala aspek kebijakan AS, khususnya kebijakan luar negerinya

No comments:

Post a Comment