Thursday, 4 February 2010

Keberhasilan Liberalisme Dalam Meramal Berakhirnya Perang Dingin

By : Triono Akhmad Munib

Menurut pendapat saya, teori realisme gagal meramalkan berakhirnya perang dingin. Saya lebih condong kepada liberalisme. Liberalisme berhasil meramalkan kejadian akhir dari sebuah perang dingin.
Alasannya adalah bahwa akhir perang dingin tidak ditandai dengan perimbangan kekuatan atau balance of power seperti yang diberikan oleh para realis. Damai abadi tidak lagi ditunjukkan oleh kekuatan militer negara sehingga mereka tidak saling menyerang karena sama-sama kuat. Pasca runtuhnya Soviet tidak ada lagi kekuatan bipolar. Kepentingan negara sudah tidak lagi mencari aliansi kepada negara-negara komunis maupun non-komunis. Negara sudah tidak lagi hanya memikirkan masalah keamanan dan militernya
Negara mulai berpikir bahwa rakyatnya butuh kehidupan yang lebih layak, butuh kebutuhan hidupnya. Seperti yang diramalkan kaum liberalis bahwa konsep damai abadi bisa tercipta jika negara-negara mau bekerja sama dan saling bertukar informasi
Di sini terlihat, pasca perang dingin muncul isu-isu baru meskipun isu tentang keamanan masih sedikit dipertahankan, antara lain menurut Juwono (Pakar Hubungan Internasional Universitas Indonesia) :
1. Pertama, pada era pasca Perang Dingin, perhatian lebih difokuskan pada usaha memelihara persatuan dan kesatuan bangsa menghadapi lingkungan internasional yang belum jelas.
2. Semakin banyak muncul kerjasama regional, misalnya fenomena di Asia Tenggara dengan prakarsa ASEAN mengukuhkan zona bebas nuklir termasuk salah satu ciri dimana keamanan regional penting bagi kawasan in
3. Sorotan dunia pasca perang dingin sudah tidak kepada kemanan tetapi jatuh kepada masalah ekonomi-politik internasional
4. Muncul isu baru dengan terpusat pada apa yang dinamana sebagai “3 in 1” yakni lingkungan hidup, hak asasi manusia dan demokratisasi
Menurut liberalis, kecendrungan negara mengakumulasi power-nya adalah karena tidak adanya pertukaran dan distribusi informasi sehingga membuat saling curiga antar negara. Dengan adanya kerja sama, maka antar negara akan mendapatkan informasi satu sama lain dan tidak menimbulkan kecurigaan
Dari pendapat Juwono di atas, saya menarik kesimpulan bahwa sesuai dengan asumsi dasar kaum liberalis di mana damai abadi tidak hanya bisa tercipta dengan balance of power, melainkan bisa dicapai dengan kerja sama.

Sumber :
Sudarsono, Juwono. 1996. State of the Art Hubungan Internasional : Mengkaji Ulang Teori Hubungan Internasional dalam Perkembangan Studi Hubungan Internasional dan Tantangan Masa Depan. Jakarta : Pustaka Jaya
Sorensen,Georg and Jackson,Robert. 1999. Introduction to International Relations. New York : Oxford University Press

No comments:

Post a Comment