Thursday 24 February 2011

Modernisasi Membawa India Menjadi Kekuatan Global Baru

By : Triono Akhmad Munib

Republik India adalah sebuah negara di Asia yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu milyar jiwa, dan adalah negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis. Jumlah penduduk India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980-an. Ekonomi India adalah terbesar keempat di dunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP), dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia
Seluruh negara-negara bagian India di utara dan timur laut dibentuk oleh Banjaran Himalaya. Wilayah lainnya terdiri dari hamparan Indo-Gangetik yang subur. Di sebelah barat yang berbataskan Pakistan tenggara terdapat Gurun Thar. Semenanjung India di selatan hampir seluruhnya merupakan bagian dari hamparan Dekan (Deccan). Di kedua sisi hamparan ini terdapat dua banjaran pesisir yang berbukit-bukit, Ghats Barat dan Ghats Timur.India mempunyai beberapa sungai besar seperti Sungai Gangga, Brahmaputra, Yamuna, Godavari, dan Krishna. Sungai-sungai tersebutlah yang menyebabkan suburnya hamparan-hamparan di sebelah utara India sehingga cocok untuk ditanam.
Kebudayaan India penuh dengan sinkretisme dan pluralisme budaya. Kebudayaan ini terus menyerap adat istiadat, tradisi, dan pemikiran dari penjajah dan imigran sambil terus mempertahankan tradisi yang sudah mapan dan menyebarluaskan budaya India ke tempat-tempat lain di Asia. Orang India sangat menghargai nilai-nilai kekeluargaan tradisional. Walaupun demikian, rumah-rumah di perkotaan sekarang lebih sering hanya didiami oleh keluarga inti. Hal ini disebabkan keterbatasan ekonomi dan sosial untuk hidup bersama dalam sebuah keluarga besar. Di kawasan pedesaan masih umum dijumpai anggota keluarga dari tiga hingga empat generasi yang tinggal di bawah satu atap. Masalah-masalah yang timbul dalam keluarga sering diselesaikan secara patriarkisme. Mayoritas terbesar orang India menikah setelah dijodohkan oleh orang tua mereka atau anggota keluarga yang dituakan, namun dengan persetujuan pengantin pria dan pengantin wanita. Pernikahan dipandang sebagai ikatan seumur hidup, dan angka perceraian sangat rendah. Walaupun demikian, pernikahan dini masih merupakan tradisi yang umum. Separuh dari populasi wanita India menikah sebelum mencapai usia 18 tahun yang merupakan usia dewasa menurut hukum
Orang India terkenal sangat menghargai dan menjunjung tinggi nilai budaya tradisional. Tetapi itu tidak menjadikan suatu faktor utama untuk melakukan modernisasi di berbagai bidang. India telah menggeliat menjadi kekuatan baru di Asia dengan menerapkan pembangunan ke arah modernisasi

Modernisasi Di India
Modernisasi Bidang Teknologi Informasi
Perancangan Layanan Jauh

Pertarungan pada abad ke-20 ini adalah pertarungan ide, yang menghasilkan nilai ekonomi tinggi. Ide melahirkan inovasi, yang tidak saja dalam bentuk mesin tetapi ide-ide baru, yang terus-menerus melahirkan sektor jasa yang baru. Sektor pertanian dan industri di India bukan lagi menjadi andalan utama perekonomian, Ke depan, masyarakat global akan menjadi tergantung pada kegiatan industri berbasis pengetahuan. Sesuai dengan syarat manusia modern di atas yang diungkapkan Inkeles dan Smith adalah terbuka terhadap hal-hal dan pengetahuan baru. India memiliki keunggulan komparatif soal itu karena ketersediaan pekerja dengan kemampuan berbahasa inggris
Di antara beberapa negara berkembang, India tergolong terdepan soal teknologi informasi. Bahkan menakutkan negara-negara maju. Menurut analis J. P. Morgan, India dengan penduduknya yang mayoritas berusia muda dan berpengetahuan tinggi, maka dalam 20-30 mendatang India diunggulkan dalam pelayanan berbasis teknologi informasi dan layanan jarak jauh[1]. Hal tersebut terbukto dengan semakin banyaknya Bank Sentral India yang memindahkan pusat panggilan (call centre) dari Amerika Serikat (AS) ke India. Contohnya, nomor panggilan bebas pulsa 1-800-xxx untuk American Express Bank, yang tadinya bermarkas di AS, kini telah dipindahkan ke India. Nomor seperti itu biasanya merupakan akses untuk mendapatkan informasi soal perusahaan dan lainnya
Ke depan, yang akan terjadi bukan lagi sekadar pemindahan tugas dari luar India ke India hal sebaliknya pun juga akan terjadi, Ahli-ahli India memberikan pelayanan jasa-jasa India ke negara-negara lain tanpa harus terjadi perpindahan atau migrasi warga India ke negara lain. Di India akan direncanakan pelayanan konsultasi perpajakan, keuangan, pendidikan jarak jauh dengan sistem seperti di Barat. Semuanya berlangsung lewat jaringan teknologi informasi

Pembuatan Satelit Angkasa Mikro
Satelit mikro menjadi pilihan, karena teknologi meskipun maju namun relatif sederhana sehingga mudah dikuasai oleh tenaga ahli India, aplikasi teknologi luas, dan biaya pembuatan dan peluncurannya tergolong murah. Satelit ini berukuran kecil, yaitu 32x32x32 cm3 dan berat tidak sampai 45 kilogram. Satelit ini dapat dimuati berbagai muatan seperti sensor penginderaan jauh untuk pengamatan lingkungan, sistem telekomunikasi store and forward untuk hubungan data antar daerah terpencil, dan Global Positioning System (GPS) untuk koreksi geometri data citra penginderaan jauh bagi navigasi satelit India telah berhasil membuatnya. Satelit mikro India tersebut bernama Cartosat-2 dan Satellite Recovery Experiment. Satelit mikro tersebut membantu India mempermudah menganalisa pencitraan udara, telekomunikasi jarak jauh, internetisasi, dan mempercepat pengirim data digital antar negara bahkan antar benua.

Pembangunan Banglore Menjadi Kota Modern

Di kota ini, khususnya di Lembah Silikon, kantor perusahan teknologi informasi terbesar dunia didirikan, yaitu Mircrosoft dan IBM. Dengan penerapan teknologi informasi di berbagai bidang telah menjadikan Banglore menjadi kota “TI-nya India”. Hotel di kota ini sangat modern. Papan tulisan do not disturb atau clean up the room seperti di hotel-hotel Indonesia sudah tidak ditemukan. Bukan karena hotel di India tidak bisa membuatnya melainkan sistemnya sudah sangat modern. Semuanya tersedia dalam sebuah panel kecil berukuran palmtop atau seukuran telapak tangan yang diletakkan di atas meja kerja kamar berdampingan dengan pesawat telepon. Di sini, penyewa kamar tinggal tekan perintah di atas slot gesekan kunci elektronik, layar mungil berhuruf digital merah akan menyala. Petugas hotel di ruang control segera mengetahui dan memonitor keinginan penghuni hotel. Perintah berlaku pula untuk beker morning call. Kalau ingin kamar dibersihkan, petugas dari ruang control hotel akan meneruskan pesan kepada room boy untuk segera membersihkan kamar. Jadi, tidak perlu ada karton bergelantungan di pegangan pintu luar kamar Hampir semua perusahaan teknologi informasi membuak kantor dan perusahaannya di Banglore juga pabrik-pabrik otomotif. Tidak heran kalau kota ini dijuluki byte-basket India[2]

Modernisasi Industri Otomotif

Industri otomotif di India dewasa ini mulai bangkit menjadi industri palig berkembang dan kompetitif setelah teknologi informasi. Apabila hingga tahun 1982 baru ada tiga pabrikan otomotif, yaitu Hindustan Motors, Premier Automobiles, dan Standard Motors. Dewasa ini total teradapat 12 pabrikan kendaraan penumpang, 5 pabrikan kendaraan serba guna (MUVs), 9 pabrikan kendaraan roda dua, 5 pabrikan kendaraan roda tiga, 14 pabrikan traktor, dan 5 pabrikan mesin[3]. Hampir semua produsen mobil terkemuka dunia sudah membangun fasilitas produksi di India dan menjadikan negara itu sebagai pusat produksi mereka untuk memenuhi pasar lokal maupun ekspor. Total investasi di sektor ini sudah mencapao 50.000 crore rupee (setara 11, 218 miliar dollar AS).
Perkembangan industri otomotif di India juga tak lepas dari dukungan pabrikan komponen industri tersebut. Ketersediaan tenaga kerja dan terampil yang melimpah serta kekuatan di bidang teknologi informasi dan elektronik menjadi suatu lompatan besar yang dibuat India dalam bidang industri komponen. Dewasa ini, indutsri-industri komponen di India melakukan modernisasi di segala bidang sehingga mampu menghasilkan semua komponen yang dibutuhkan berbagai jenis merek kendaraan bermotor serta melayani semua kebutuhan pabrikan mobil lokal maupun asing di India. Tidak hanya itu, perusahaan komponen tersebut juga melakukan outsourcing komponen dari dalam atau luar negeri.
Kini ada sekitar 420 perusahaan kunci di sektor komponen otomotif. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menyumbang sebesar 85% lebih dari total output komponen. Di luar itu, masih ada 10.000 lebih perusahaan kecil yang juga menjadi bagian penting dari mata rantai industry komponen otomotif India

Modernisasi Bidang Perfilman

Industri perfilman pun juga mulai melakukuan modernisasi mulai dari alat-alat perekam, sistem suara hingga teknik editing. Modernisasi dalam perfilman tersebut akhirnya membawa film-film India menjadi box office di dunia. Industri film India adalah industriu layar lebar terbesar di dunia menyangkut jumlah produksi setiap tahunnya. Menurut data dari Central Board of Film Certification of India, pada tahun 2003 telah diputar 877 film cerita India di bisokop-bioskop. Jika dibandingkan dengan data dari Motion Picture Association of America (MPAA) yang mengeluarkan 473 film cerita produksi AS pada tahun yang sama. Ini menunjukkan geliat industri perfilman India semakin gencar memproduksi film. Dengan adanya modernisasi di bidang industri film ini, India berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang darinya. Menurut catatan United Kingdom Film Council diketahui bahwa pada tahun 2001 pendapatan India dari industri budaya ini total sebesar 1,01 miliar dollar AS yang terdiri dari penjualan tiket dalam negeri sebesar 809 juta dollar AS dan ekspor film India yang mencapai 117,9 juta dollar AS
Industri film India sering kali disebut sebagai Bollywood, untuk menganalogikannya dengan Hollywood AS. Sesungguhnya Bollywood adalah salah satu unsur penting yang membentuk seluruh struktur industry perfilman India. Bollywood menunjuk kepada terminology film-film berbahasa Hindi, bahasa nasional India. Tetapi saat ini film Bollywood sudah memasukkan unsur bahasa Inggris di dalamnya sebagai indikator modernisasi, seperti film My Name is Khan yang mengambil latar tempat di kota Washington DC AS dan film 3 Idiots.
Kemajuan industri perfilman di India lagi-lagi tak lepas dari adanya modernisasi yang dilakukan pemerintah India dalam bidang teknologi informasi. Reputasi teknologi informasi India turut mempengaruhi berkembangnya pusat-pusat industri outsourcing untuk teknologi perfilman. Salah satu bidang yang dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan asing, terutama AS dan Eropa, adalah teknologi animas dan special effect film. Perusahaan-perusahaan asing tersebut memakai jasa outsourcing India karena alasan lebih modern dan India mematok harga 75% lebih murah dibandingkan dengan perusahaan AS. Film-film produksi Hollywood seperti Sinbad dan Ali Baba and The Forty Thieves, menyewa perusahaan outsourcing dari India untuk animasi dan special effect film.

Modernisasi Bidang Pertanian
Komisi Perencanaan India menggambarkan sektor pertanian dalam empat dekade terakhir sebagai sebuah kisah sukses besar (a saga of success) dari India. Dari negara yang semula sangat bergantung pada pangan impor untuk bisa membei makan penduduknya, India dewasa ini tidak hanya swasembada padi-padian (grain), tetapi juga mampu menimbun stok dalam jumlah yang fantastis (di atas 40 juta ton pada tahun 2000). Produksi padi-padian termasuk gandum dewasa ini di India di atas 200 juta ton, atau empat kali lipat lebih dibandingkan tahun 1950-an. India sekarang ini adalah produsen padi-padian terbesar dunia dan eksportir beras terbesar kedua dunia setelah Thailand.
Keberhasilan pertanian India tersebut tidak lepas dari modernisasi yang dinamakan Revolusi Hijau di India. Sebelum program Revolusi Hijau diperkenalkan, India adalah langganan beberapa peristiwa kelaparan besar. Salah satunya adalah kelaparan pada tahun 1943-1944 yang menewaskan hamper 3 juta penduduk Bengali. Tiga tokoh penting dalam Revolusi Hijau adalah C. Subramaniam (Menteri Pertanian Pusat tahun 1965), Benyamin Peary Pal (Direktur Jenderal Indian Council for Agricultural Research and Indian Agriculture Research Institute), dan M. S. Swaminathan
Subramaniam melakukan modernisasi di bidang pembuatan pupuk dan obat-obatan, teknik pembangunan sistem kanal dan sumur dalam untuk irigasi, dan mendirikan lembaga khusus untuk informasi pertanian. Sedangkan B. P. Pal melakukan modernisasi bibit pertanian dan ia berhasil mengembangkan varietas gandum unggul, seperti New Pusa 809, Pusa Sonora, Malavika, dan Klayan Sona. Melalui modernisai dalam berbagai bidang di atas telah membawa India bsia berswasembada pangan bahkan bisa mengekspor hasil pertanian

Modernisasi Bidang Farmasi
Industri farmasi India dalam tiga dekade terakhir bisa dikatakan sangat spektakuler. Dari yang semula indstri yang nyaris tidak eksis pada tahun1970-an, kini menjadi salah satu pemain global yang patut diperhitungkan. Industri farmasi India bukan hanya mampu memenuhi hamper seluruh kebutuhan dalam negeri (95 %), tetapi dewasa ini juga telah memasok 40% kebutuhan dunia untuk obat-obatan dalam bentuk curah (bulk). Ekspor produk farmasi India tidak hanya ke negara-negara berkembang tetapi juga AS, Kanada, Jerman, Perancis dan negara Amerika Latin . Sukses industri farmasi India juga tak lepas dari modernisasi yang telah diterapkannya. Indutsri ini berhasil melakukan lompatan kelas, dari yang semula sekadar sebagai industri pengolahan (processing) menjadi industri yang sangat canggih (shopisticated) dengan teknologi manufaktur yang sangat maju, peralatan yang modern, dan kontrol kualitas yang ketat.
Ekspor produk obat-obatan India, menurut data Direktorat Intelijen Komersial dan Statistik (DGCIS), meningkat 15,57% selama kurun1999-2000, 20,73% pada 2000-2001, 11,13% pada 2001-2002, dan 21,2% pada 2002-2003. Dewasa ini, setidaknya ada 20.000 perusahaan farmasi India yang 260 diantaranya skala besar dan menengah. Dari jumlah ini, sekitar lebih dari 45 perusahaan sudah mendirikan cabang atau fasilitas di luar negeri
Nama-nama besar seperti Ranbaxy, Dr. Reddy’s, Wockhardt, Cipla, Nicholas Piramal. Lupin Laboratories, dan Sun Pharmaceutical Industries bukan lagi nama asing di jajaran pemain global dunia. Cipla adalah salah satu produsen anti-HIV termurah di dunia

Modernisasi Membawa India Menjadi Kekuatan Baru di Asia

Modernisasi India dimulai dari dunia pendidikan dengan mencetak tenaga ahli bidang teknologi informasi. Hingga tercipta apa yang dinamakan Lembah Silikon India (Silicon Valley of India). Di Lembah Silikon ini berdiri sekitar 200 industri besar peranti lunak (software) dan peranti keras (hardware) computer. Sepak terjang India ternyata tidak hanya pada teknologi informasi. Dalam bidang otomotif pun India melakukan modernisasi terhadap sistem perakitan dan manufaktur komponen. Dikarenakan mesin komponen produksi otomotif yang semakin canggih membuat hampir semua produsen mobil terkemuka di dunia memesan di India.
Disamping itu, India juga unggul dalam industri perfilman. Teknik-teknik perfilman yang semakin canggih di India membuat film-film Hollywood mempercayakan jasa animasi dan special effect film kepada perusahaan-perusahaan editing di India. Kini, India menjadi sebuah bangsa : from famine to plenty, from humilitation to dignity (dari kelaparan menjadi keberlimpahan, dari dipermalukan menjadi bermatabat). Modernisasi telah merubah India yang dulu dengan status negara miskin, sekarang menjadi calon pemain baru di dunia global. India kini menjadi perbincangan dunia, bahkan semakin mengkhawatirkan negara-negara maju. Diprediksikan ke depan, India bersama China akan menjadi kekuatan setara dengan AS dan Uni Eropa tidak hanya dalam bidang teknologi, namun bidang ekonomi pula.

Referensi :
[1] Kompas, 2007, India Bangkitnya Raksasa Baru Asia Calon Pemain Utama Dunia di Era Globalisasi, Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara, hal 41
[2]Ibid, hal 67
[3]Ibid, hal 83

No comments:

Post a Comment