Sumber : Buzan, Barry and Wæver, Ole. 2003. Regions and Powers: The Structer of International Security. London : Cambrige University Press.
Regional Security Complexes Theory sebuah dimensi sejarah yang memungkinkan untuk menghubungkan perkembangan sekarang dengan pola-pola sebelum dan saat perang dingin berlangsung dalam system internasional. Artinya dimana Regional Security Complexes Theory berisi salah satu model keamanan regional yang memungkinkan seseorang menganalisis, mengarah pada antisipasi dan menjelaskan perkembangan dalam setiap regional. Defenisi Regional Security Complexes banyak mengalami perubahan oleh para pemikir-pemikirnya dan kemudian didefenisikan kembali. Unit analisisnya berfokus pada Negara-sentris, politik dan militer. Regional Security Complexes digambarkan sebagai satu set unit utama dalam proses keamanan atau sebaliknya yang dimana keduanya saling terkait bahwa untuk menyelesaikan masalah keamanan mereka tidak bisa dianalisis terpisah satu dengan yang lainya. Pendefenisian ulang ini kemudian tidak merubah konsep dasar dari teori ini bahwa sebagian besar negara dalam proses keamanan akan mengelompokan diri dalam kawasan-kawasan tertentu.
1. Amity and Enmity
Dalam Regional Security Complexes terdapat beberapa variabel utama yaitu pola amity dan enmity (persahabatan dan permusuhan). Pola dari persahabatan dan permusuhan dalam bentuk subglobal, secara geografis berhubungan dengan pola ketergantungan keamanan. Premis dasar dari pola ketergantungan keamanan cenderung pada proses mediasi dari kekuatan yang bersangkutan. Karakter khusus dari Regional Security Complexes dalam pola ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sejarah seperti permusuhan yang berkepanjangan, atau kebudayaan masyarakat daerah. Formasi atau struktur dari Regional Security Complexes ialah usaha pengaruh-mempengaruhi dan disisi lain merupakan struktur yang anarkis dan konsekuensi dari perimbangan kekuatan serta tekanan-tekanan yang diakibatkan oleh kedekatan secara geografis. Dampak dari kedekatan geografis tersebut sangat jelas terlihat di sektor militer, politik, sosial dan di sektor lingkungan.
2. Distribution of Power
Keseluruhan pola dari distribusi kekuatan antara kekuatan-kekuatan global dan dinamika regional dari Regional Security Complexes adalah apa yang disebut sebagai mekanisme penetrasi. Penetrasi terjadi ketika keberpihakan kekuatan luar yang masuk dalam suatu regional dalam Regional Security Complexes. Salah satu tujuan Regional Security Complexes ialah untuk mengurangi kecenderungan peran dari kekuatan global tersebut yang kemudian memastikan porsi yang tepat dari faktor lokal dalam analisis keamanan. Bentuk standar dari Regional Security Complexes adalah pola dari persaingan, perimbangan kekuatan dan pola aliansi antara kekuatan utama dalam regional.
Regional Security Complexes sebagai teori yang khusus dalam kerangka studi empiris keamanan regional memiliki empat level analisis dan yang menghubungkan satu dengan yang lain, yaitu : analisis pada level domestik; kemudian hubungan antar negara-negara tersebut dalam suatu regional; interaksi regional tersebut dengan regional lain yang berdekatan secara geografis; dan peran kekuatan global dalam regional tersebut.
Selain itu, tujuan Regional Security Complexes adalah untuk memberi patokan yang jelas dalam mengidentifikasi dan menilai perubahan dalam level regional. Untuk itu ada empat struktur penting dari Regional Security Complexes yang mencakup empat variabel: batas; struktur anarkis, yang berarti bahwa RSC harus terdiri dari dua atau lebih unit otonom; polaritas, yang meliputi distribusi kekuasaan di antara unit; konstruksi sosial, yang meliputi pola persahabatan dan permusuhan di antara unit.
No comments:
Post a Comment