Triono Akhmad Munib
GAYUS H. P. TAMBUNAN. Sebuah nama yang tak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia saat ini. Di tengah gencarnya Pemerintah mempromosikan wajib pajak, namun di sisi lain kasus korupsi dan ngemplang pajak oleh perusahaan-perusahaan besar masih terus terjadi. Slogan ”Hari Gini Belum Bayar Pajak, Apa Kata Dunia” yang sempat dicanangkan oleh Dirjen Pajak yang maksudnya ingin mendorong masyarakat agar rajin membayar pajak yang di mana hasil dari pungutan pajak tersebut memang untuk kepentingan bersama, seperi pembangunan infrastruktur dan fasilitas-faslititas umum lainnya menjadi tidak relevan dan saat ini menjadi bahan ”ejekan” publik ketika dihantamkan dengan kasus Gayus. Sehingga implementasinya menjadi ”Hari Gini Bayar Pajak, Apa Kata Dunia”. Ya, memang bulan-bulan ini menjadi bulan yang penuh ”berkah” bagi sistem birokrasi Indonesia. Kinerja pemerintah menjadi sorotan utama dan berita utama diberbagai media saat ini. Masyarakat menilai pemerintah telah gagal melakukan reformasi birokrasi seperti yang sempat menjadi misi pada saat kampanye. Kasus korupsi masih tetap terjadi dan semakin menjadi-jadi.
Mengetik kata ”Gayus” dalam mesin pencari (search engine) akan ditemuan beribu-ribu artikel tentangnya hingga foto-foto dirinya. Gilaa...Gayus menjadi artis paling ”top dan hot” di Indonesia saat ini. Semula masyarakat yang tidak pernah lepas dari acara infotainment, sekarang publik semakin tak lepas mengikuti berita terbaru tentang Gayus hingga kemarin vonis 7 tahun yang diberikan kepadanya. Namun, publik kembali dibuat penasaran layaknya gosip para artis oleh Gayus. ”Saya ini ikan teri, masih ada ikan paus dan hiu”, itulah sekilas kalimat yang sempat diucapkan Gayus. Media dan publik pun bertanya-tanya. Ikan Paus?Ikan Hiu?Siapa Mereka?. Akankah Gayus membongkar kasus mafia-mafia pajak di Indonesia?.Jadi Kawan
Kata ini sempat pula muncul pada fenomena persepak-bolaan Indonesia terkait rumor bergabungnya pemain Filipina dan Malaysia ke klub nasional, yaitu Younghusband bersaudara dan Safee. Filipina dan Malaysia yang sempat menjadi lawan Indonesia di Piala AFF, dengan adanya rumor di atas stigma berubah menjadi ”Jadi Lawan, Jadi Kawan”. Namun penulis tidak akan membahasnya lebih lanjut, tetapi memang masih terkait dengan kasus Gayus di atas
Kemunculan Gayus terkait kasus mafia pajak sempat membuat publik geram dan kembali mempertanyakan kredibilitas Lembaga Perpajakan Indonesia. Namun, pernyataan Gayus tentang ”ikan teri” di atas malah mendapatkan ribuan dukungan dari masyarakat. Tidak tanggung-tanggung dukung itu juga muncul dari Menteri Keuangan, Agus Martowardjo dan Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar. Oaalah apalagi ini....
Menurut santernya berita yang beredar saat ini, Gayus berniat ingin membongkar praktek mafia pajak beserta dengan bobroknya Lembaga Pajak di Indonesia. Wah, menarik tuh?. Itulah yang membuatnya mendapatkan dukungan ribuan massa untuk segera membeberkan kasus-kasus terkait mafia pajak. Masyarakat sangat antusias ingin mengetahui siapa sih ”ikan hiu” dan ”ikan paus” yang dimaksud oleh Gayus. Apakah mereka adalah orang-orang berpengaruh di Indonesia atau bahkan masih dalam lingkup orang pemerintahan. Sabar ya, mungkin inilah strategi yang dipakai Gayus, dan masyarakat berharap Gayus bisa ”berkicau” sekeras-kerasnya. Gayus yang sempat menjadi musuh masyarakat, namun pada akhirnya menjadi kawan terkait niatnya di atas. JADI LAWAN, JADI KAWAN...Lucunya negeri ini, Indonesia negara dengan 1000 kemungkinan...
Maju terus Indonesiaku!
No comments:
Post a Comment