Thursday 1 April 2010

Korea Selatan : From Zero to Hero (Pergerakan Ekonomi Korea Selatan Menuju Negara Semi-Pheriphery)

By : Triono Akhmad Munib

A. Batasan Waktu (Periodisasi)

Perang Korea tahun berkahir pada tahun 1953. Maka di sini penulis memberikan batasan waktu yaitu antara decade 1960-an sampai dengan dekade 2000-an

B. Sekilas Tentang Perang Korea (1950-1953)

Konflik Korea merupakan sebuah warisan yang tidak lain akibat tetesan (trickle down effect) daripada konflik era Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Di mana satu pihak yaitu AS tidak ingin kedua Negara Korea ini jatuh ke tangan komunis, sedangkan disatu pihak ingin terus menyebarkan paham komunisnya yaitu Uni Soviet. Di bagian utara berdiri Republik Rakyat Demokratis Korea dengan ibu kota Pyongyang, di selatan ada Republik Korea berpusat di Seoul. Sejak awal abad XX, Semenanjung Korea dikuasai Jepang. Setelah Jepang kalah pada Perang Dunia II, serentak lahir dua negara, sesuai pengaruh dua pemenang perang, AS dan Uni Soviet, yang sama-sama menduduki sebagian Korea.
Dan akhirnya tak bisa dipungkiti lagi pada tahun 1950 pecahlah perang korea karena propaganda dan pergerakan politik RRC yang ingin mengkomuniskan negara-negara Asia Timur dan Tenggara tetapi pergerakan RRC dan Uni Soviet diketahui oleh Amerika dan sekutunya,
Amerika Serikat terus membangun pangkalan militernya di Negara Asia. Pangkalan militer itu ditempatkan di Jepang dan Filipina yang terus berupaya agar Komunisme tidak bisa ekspansi ke Asia Timur. Tetapi sayangnya, propaganda Komunis RRC sudah masuk ke daratan Korea dari jalur Utara, dan mereka telah berhasil menguasai (cuci otak) para pejabat di daerah Korea Utara dan memproklamirkan tentara Korea Utara sebelum masuk ke Jepang dan Taiwan. Amerika dan sekutunya sudah berusaha menangkal pergerakan pasukan komunis Korea Utara dengan mempersenjatai pasukan Korea yang berada di daerah Selatan.
Dengan adanya pemberian persenjataan kepada rakyat Korea yang di selatan. Secara tidak langsung terjadilah perang saudara, karena Korea Utara bergerak ke Korea Selatan tanpa peringatan dan mereka langsung serbu. Akhirnya Badan PBB menyerukan Amerika untuk turun tangan membela Korea Selatan
Tahun 1953 Perang Korea berakhir, istilah resminya, gencatan senjata disepakati kedua belah pihak. Semenanjung tersebut dibagi dua, batasnya garis lintang 38 derajat dengan dibuatnya perbatasan dibuatnya Korea Demilitarized Zone (DMZ) yang menjadi saksi peperangan yang secara teknis belum berakhir di antara kedua negara.

C. Republik Korea Selatan
Republik Korea (bahasa Korea : Daehan Minguk) biasanya dikenal sebagai Korea Selatan, adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Namchosŏ di Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul .
Luas Korea Selatan adalah 99.274 km², lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya sebagian besar bergunung-gunung dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan.
Korea Selatan adalah negara presidensial. Seperti pada negara-negara demokrasi lainnya, Korea Selatan membagi pemerintahannya dalam tiga bagian: eksekutif, yudikatif dan legislatif. Lembaga eksekutif dipegang oleh presiden dan dibantu oleh perdana menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan dewan perwakilan. Presiden bertindak sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4 musim. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung. Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa propinsi. Korea Selatan juga rentan akan serangan angin taifun yang menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur. Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai pasir kuning yang dibawa dari gurun gobi di Cina yang juga melanda Jepang dan sejauh Amerika Serikat.

D. Korea Selatan : From Zero To Hero (Pembangunan Ekonomi Korea Selatan Menuju Negara Semi-Pheriphery)

 Dampak Perang Korea Terhadap Perekonomian Korea Selatan
Sebagai Negara yang baru berdiri yang merdeka pada tahun 1948, Perang Korea merupakan bencana bagi Korea Selatan baik dari segi politik maupun ekonomi. Perang Korea pada 1950-1953 yang menewaskan hampir 2.5 juta jiwa menghancurkan perekonomian dan stabilitas negara yang baru berdiri
Perang Korea telah meninggalkan jejak tak terhapuskan di Semenanjung Korea dan dunia sekitarnya. Seluruh semenanjung hancur menjadi puing-puing, korban dari kedua belah pihak sangat besar. Jatuhnya Korea Selatan ke tangan Amerika Serikat secara tidak langsung juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Korea Selatan.
Sesuai dengan paham yang dibawa AS adalah liberalism, maka di sini untuk memulihkan perekonomiannya pasca Perang Korea, pemerintahan Korea terus melakukan kerjasama untuk membangun industri-indutsri guna mencapai ekonomi yang lebih baik

 Pembangunan Ekonomi Korea Selatan Adalah Berdasar Pada Modernization Theory
Di sini penulis melihat pembangunan ekonomi Korea Selatan dengan teori modernisasi. Modernisasi diartikan sebagai proses transformasi. Dalam rangka mencapai status modern, struktur dan nilai-nilai tradisional secara total diganti dengan seperangkat struktur dan nilai-nilai modern. Modernisasi merupakan proses sistematik. Modernisasi melibatkan perubahan pada hampir segala aspek tingkah laku sosial, termasuk di dalamnya industrialisasi, diferensiasi, sekularisasi, sentralisasi dsb. Ciri-ciri pokok teori modernisasi :
1. Modernisasi merupakan proses bertahap
Pembangunan ekononmi Korea Selatan dilakukan secara bertahap sejak pasca Perang Korea. Pembangunan tersebut dilakukan mulai tahun 1960-an. Bahkan sampai saat ini pun pembangunan masih terus dilakukan
Pada tahap awal pengembangannya adalah industri, sains, dan teknologi. Korea memang lebih banyak mengambil alih dari negara-negara lebih maju; tapi sejak akhir dasawarsa 1980-an. Korea juga terus bergerak menjadi 'inventors', penemu, bukan sekadar peniru dengan meningkatkan research and development (R&D) atau litbang
2. Modernisasi juga dapat dikatakan sebagai proses homogenisasi.
Jika dilihat pembangunan ekonomi Korea Selatan pasca Perang Korea sudah dipengaruhi oleh paham liberalis. Secara tidak langsung di sini Korea Selatan juga mengarah pada pembangunan ekonomi gaya Barat. Sehingga di sini akan timbul keadaan yang dinamakan homogenitas sistem perekonomian dengan Barat
Sesuai dengan gaya liberalis Barat yang kental akan modal capital. Di sini, perusahaan Korea Selatan terus berekspansi dan menjadi Multinational Coorporations (MNC’s) yang perlu dipertimbangkan. MNC’s Korea Selatan juga membawa kemakmuran bagi perekonomiannya karena kentunngan maksimal akan kembali ke Negara awal
3. Modernisasi merupakan perubahan progresif
Pasca Perang Korea, perekonomian Korea Selatan semakin menunjukkan perubahan yang progresif bahkan hingga saat ini
4. Modernisasi memerlukan waktu panjang.
Modernisasi harus dipandang suatu yang evolusioner bukan revolusioner. Kondisi ini terjadi pada pembangunan ekonomi Korea Selatan pasca Perang Korea. Perang Korea berakhir pada tahun 1953 dan Korea Selatan terus membenahi perekonomiannya hingga saat ini pada tahun 2010 dalam dekade 2000-an. Bisa dilihat Korea Selatan membutuhkan waktu sekitar 57 tahun

 Perkembangan Ekonomi Korea Selatan (dekade 1960-an s/d dekade 2000-an)
Diawal tahun 1960-an, perndapatan per kapita negara Korea Selatan di bawah 100 US dolar. Pendapatan per kapita Korea Selatan saat itu adalah 80 US dollar. Tetapi lima puluh tahun kemudian, income per kapita bangsa Korea Selatan naik menjadi USD 19.000
Ini berarti, rata-rata rakyat Korea Selatan mengalami peningkatan pendapatan 490% per tahun, sementara kenaikan pendapatan rata-rata rakyat Indonesia hanya 64% per tahun. Di bawah ini terdapat pencapaian ekononomi Korea Selatan
2004 2005 2006 2007
Produk Domestik Bruto (juta US$) 680.900 787.500 801.200 967.000
PDB Per-Capita (US$) 14.193 16.291 18.402 20.030
Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,7 4,2 5,0 5,0
Tingkat Inflasi (%) 3,6 2,8 1,8 2,4
Tingkat Pengangguran (%) 3,7 3,7 3.5 3,2
Neraca Perdagangan (juta US$) 29.382 23.180 16.082 14.643
Neraca Pembayaran (juta US$) 35.772 19.737 23.357 12.186
Cadangan Devisa (milyar US$) 199,1 210,4 238,9 262,2

________________________________________
Selain itu, Korea Selatan pernah mengalami angka-angka fantastis dalam perekonomiannya, antara lain :
1. Negara dengan kenaikan PDB lebih 400 kali lipat dari USD 2,3 miliar (1962) menjadi USD 930 miliar (2008 )
2. Negara dengan kenaikan income per capita 23500% dari USD 80 (1962) menjadi USD 19.000 (2008 )
3. Negara produsen terbesar dibidang perkapalan. Salah satu produk fenomenal dari industri perkapalan Korea adalah Kapal MS Oasis of the Seas. MS Oasis ini merupakan kapal penumpang terbesar dunia. Kapal ini dibuat oleh perusahaan Korea Selatan STX Europe.
4. Negara produsen terbesar ke-3 dibidang semikonduktor.
5. Negara produsen terbesar ke-4 dibidang digital elektronik.
6. Negara produsen terbesar ke-5 masing-masing dibidang otomotif, baja, tekstil dan petrokimia.
7. Negara dengan akses internet tercepat di dunia (12 Negara Internet Tercepat Dunia)
8. Kekuatan ekonomi ke-4 terbesar di Asia setelah Jepang, China dan India. Didunia Korsel menduduki peringkat ke-15.
9. Negara eksportir terbesar ke-11 dunia. Atau menduduki eksportir terbesar ke-3 Asia setelah China (2 dunia) dan Jepang (4 dunia). Sementara Indonesia berada di peringkat 31.
10. Negara dengan 97% eskpor merupakan produk manufaktur berteknologi tinggi.
11. Negara dengan cadangan devisa terbesar ke-4 dunia.
12. Negara dengan pertumbuhan ekspor rata-rata 30% selama 3 dekade. Nilai ekspor naik dari 3% GDP (1962) menjadi 37% GDP (2000)
13. Negara dengan Indeks Pembangunan Manusia (HDI) tinggi. Peringkat 26 dari 180 negara.
Industri Korea Selatan juga mengalami perkembangan pesat. Di sini, kita bisa melihat produk-produk Korea Selatan, seperti : Samsung Electronics, POSCO, Hyundai Motor, KB Financial Group, Shinhan Financial Group, Samsung Life Insurance, Korea Electric Power, LG Electronics, Hyundai Mobis, LG. Produk-produk perusahaan Korea dapat kita ditemukan disetiap sisi jalan (mobil dan motor), setiap individu (ponsel, kamera), setiap rumah (televisi, mesin cuci, AC, rice cooker dll).
Dari semua data dan penjelasan di atas, menunjukkan bahwa Korea Selatan ingin terus maju menjadi Negara yang mengarah kepada semi-pheriphery state

E. Kesimpulan
Kejadian dan akibat buruk telah membuat rakyat dan Negara Korea Selatan untuk belajar dari pengalaman pahit tersebut. Korea Selatan terus membangun negaranya untuk ke arah yang lebih baik. Pemerintah terus melakukan reformasi perekonomian Negara. Berbagai cara dilakukan, antara lain : peminjaman dana asing dari AS maupun IMF
Tetapi itu semua bermanfaat bagi Korea Selatan. Dalam jangka waktu 53 tahun (1953-2010), Korea Selatan berhasil keluar dari masalah ekonomi dan menjelma menjadi perekonomian “Macan Asia”. Pembangunan ekonominya berdasar pada teori modernisasi. Itu semua tidak lepas dari sejarah, yaitu jatuhnya Korea Selatan kepada pihak AS. Sesuai dengan apa yang dijelaskan di atas bahwa pembangunan di Korea Selatan secara tidak langsung mengarah kepada gaya pembangunan Barat (AS dan Eropa) sehingga di sini terasa terjadi suatu proses homogenitas. Kapitalisme sudah merasuki gaya perekonomian Korea Selatan
Dari segala proses pembangunan di atas, menunjukkan bahwa Korea Selatan akan terus bergerak ke arah Negara semi-pheriphery. Memang pada saat merdeka (1948) dan pasca Perang Korea, Korea Selatan masih bisa dikatakan Negara pheri-phery. Tetapi saat ini dengan pembangunan yang dilakukannya khususnya di bidang ekonomi, Korea Selatan berhasil keluar dari masalah ekonomi dan seiring berjalannya waktu Korea Selatan terus berjalan menuju semi-pheriphery state atau bahkan menuju development state (negara maju)

No comments:

Post a Comment